kronikberita.com

Penting dan Mendalam

Berita Hukum

Thaksin Shinawatra Minta Maaf atas Insiden Pembantaian Tak Bai

Bangkok, 24 Februari 2025- Pada Minggu (23/2), mantan perdana menteri Thailand Thaksin Sinawatra meminta maaf atas tewasnya warga muslim dalam unjuk rasa 20 tahun silam saat dirinya masih menjadi perdana menteri, yang merupakan permintaan maaf pertamanya sejak insiden itu terjadi

“Saat menjadi perdana menteri, saya punya niat kuat untuk peduli pada warga setempat. Jika ada kesalahan atau ketidakpuasanyang disebabkan oleh saya, saya ingin minta maaf,” ujarnya saat berkunjung ke Tak Bai sebuah distrik (amphoe) di Provinsi Narathiwat, yang terletak di wilayah selatan Thailand, pertama kalinya sejak 19 tahun

Pembantaian Tak Bai sendiri adalah sebuah insiden kekerasan yang terjadi pada tanggal 25 Oktober 2004 di Tak Bai, Provinsi Narathiwat, Thailand. Insiden ini melibatkan konflik antara demonstran Muslim dan pasukan keamanan Thailand.

Pada hari itu, sekitar 1.500 demonstran Muslim berkumpul di depan kantor polisi Tak Bai untuk memprotes penangkapan beberapa pemuda Muslim yang dituduh terlibat dalam kegiatan separatis. Namun, demonstrasi tersebut berubah menjadi kekerasan ketika pasukan keamanan Thailand menembaki demonstran, menyebabkan banyak korban jiwa

Menurut laporan, setidaknya 85 orang demonstran tewas dalam insiden tersebut, banyak di antaranya meninggal karena tercekik atau terluka parah saat mencoba melarikan diri dari tempat kejadian. Banyak juga yang dilaporkan mengalami penyiksaan dan penangkapan sewenang-wenang oleh pasukan keamanan

Insiden Tak Bai tersebut memicu kemarahan dan protes di kalangan masyarakat Muslim di Thailand, serta memperburuk konflik antara pemerintah Thailand dan kelompok-kelompok separatis di wilayah selatan Thailand

Pada Agustus tahun lalu, pengadilan provinsi menerima gugatan yang diajukan oleh keluarga korban kepada tujuh pejabat militer. Namun ketujuh pejabat tersebut menolak hadir dalam persidangan, menjadikan kasus itu tidak dapat dilanjutkan

Dan pada Oktober 2024, perdana menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra-putri Thaksin Shinawatra- membatalkan perpanjangan UU pembatasan

Konflik di wilayah selatan Thailand antara kelompok-kelompok separatis Muslim dan pemerintah Thailand telah berlangsung selama beberapa dekade. Namun, konflik yang masih berlangsung hingga saat ini, dapat ditarik kembali ke tahun 2004, ketika terjadi peningkatan kekerasan dan serangan oleh kelompok-kelompok separatis terhadap pemerintah dan penduduk sipil, dengan korban tewas lebih dari 7 ribu jiwa sejak Januari

Dilaporkan tidak ada satupun pasukan keamanan Thailand yang divonis bersalah pada konflik tersebut meski tuduhan pelanggaran HAM banyak terjadi di wilayah paling selatan Thailand itu selama bertahun-tahun

sumber: The Straits Times