Experiential Learning peserta PLDP (Plantation Leadership Development Program) 2 di Kebun Tembakau Klaten PTPN X berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, peserta mendengarkan overview pertembakauan dilanjutkan dengan estafet kunjungan ke lahan, gudang pengering, dan gudang pengolah. Sebelum mempresentasikan hasil kunjungan, mereka mengikuti sesi khusus, yakni paparan dari SEVP Business Support LPP Yogyakarta Sosiawan Hary Kustanto dan Sharing Experience dari Tuhu Bangun, SP- Direktur PTPN X.
Menurut Sosiawan, benchmarking di PTPN X adalah contoh benchmarking di internal PTPN III (Persero). Di sini, peserta akan meng-capture kinerja, budaya perusahaan, tata kelola dan semua lini korporasi sebagai gambaran dan bekal peserta untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja di unit kerja masing-masing.
“Kita memiliki potensi untuk maju baik itu di areal, lapangan, maupun SDMnya,” tegas Sosiawan.
Di sisi lain, Tuhu- demikian Direktur PTPN X karib disapa, memperkaya wawasan peserta dengan membagikan pengalamannya tour of duty di beberapa PTPN yang pernah beliau pimpin.
“Pada intinya, kita harus memiliki sistem yang bagus dan pengawasan yang tepat,” ungkap Tuhu.
Core value AKHLAK, sambungnya, adalah sarana, bentuk, atau media agar orang-orang dalam organisasi tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Pola pikir yang buruk harus diubah menjadi karakter yang baik. Para peserta PLDP 2 harus berperan aktif, smart, dan memiliki tanggung jawab yang penuh. Kunci smart adalah pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), dan perilaku (attitude).
“Di sisi lain, pemimpin wajib menjadi role model bagi timnya serta mampu mengoptimalisasikan pemberdayaan SDM di lingkungan kerja di era VUCA seperti saat ini,” tandasnya.
Beliau berharap acara Experiential Learning di Kebun Tembakau Klaten PTPN X ini berguna bagi pengembangan kepemimpinan para peserta PLDP 2 di PTPN Group.
Pasca menyimak paparan dari BoM LPP Yogyakarta dan PTPN X, peserta menyampaikan hasil observasi dan analisis selama kunjungan sekaligus memberikan usulan kepada manajemen dalam bentuk Room for Improvement dan Bussiness Impact Analysis.
