Surabaya, 23 September 2024 – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-79, Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut (RSPAL) dr Ramelan mengadakan bakti kesehatan operasi katarak gratis untuk masyarakat.
Kepala RSPAL dr. Ramelan, Laksamana Pertama TNI dr Sujoko Purnomo, dalam keterangan tertulis, Senin (23/9/2024) menyampaikan bahwa operasi yang dilaksanakan mulai 21 September 2024 dibuka untuk umum. “Sebelumnya para pasien diwajibkan untuk melaksanakan pemeriksaan skrining, untuk menentukan apakah pasien layak mendapatkan tindakan dan mengedukasi pasien terkait persiapan yang perlu dilakukan sebelum operasi,” katanya.
Menurutnya, hingga saat ini sebanyak 100 pasien telah mendaftar, terjauh bertempat tinggal di Jember bahkan dari Bogor. Sekitar 80% pasien dinyatakan layak mendapatkan tindakan. “Tidak layak pada umumnya karena kondisi pasien tidak memungkinkan untuk melakukan operasi dan diedukasi untuk perbaikan kesehatan terlebih dahulu, kondisi pasien tetap dipantau hingga dinyatakan sehat oleh dokter,” imbuhnya.
Operasi telah mulai dilakukan sejak hari Sabtu, 21 September selanjutnya secara kontinyu dilaksanakan hingga satu bulan kedepan dan berakhir pada hari Selasa tanggal 22 Oktober 2024. Bakti kesehatan ini adalah wujud nyata kepedulian TNI terhadap kesehatan masyarakat, memupuk kepedulian terhadap sesama sekaligus mempererat hubungan antara TNI dan rakyat sejalan dengan semangat perjuangan TNI yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat. “Tujuan Bakti Kesehatan untuk berkontribusi dalam memperingati HUT TNI ke 79 dan menunjukkan bahwa TNI akan selalu hadir untuk dan bersama rakyat Indonesia,” tuturnya.
Sementara, dipilihnya operasi katarak sebagai bakti kesehatan, untuk membantu meningkatkan kualitas hidup lansia karena dampak katarak sangat dirasakan ketika mulai masuk usia lansia sebab katarak merupakan salah satu penyakit degenerative. Selain RSPAL, kesehatan operasi katarak juga dilaksanakan di Kodam V Brawijaya di Balai Prajurit, PRSPAD Gatot Subroto Jakarta dan RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito Yogyakarta. “Pengawasan terhadap kondisi pasien setelah operasi diwajibkan kontrol dua kali sampai dinyatakan sembuh, semua gratis tanpa beban biaya,” ucapnya.
