Jakarta, 15 Juli 2024, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan pertemuan antara lima warga Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Israel yang viral di media sosial sejak kemarin, Minggu (14/7).
Seperti dikutip dari berbagai sumber, ketua Bidang Hukum Media dan Advokasi PBNU Savic Ali menyatakan bahwa pertemuan kelima warga NU (Nahdliyin) tersebut tanpa ada koordinasi sama sekali dengan PBNU. Sedangkan saat ini PBNU sedang berdialog secara intensif dengan otoritas Palestina terkait situasi di Gaza dan Tepi Barat.
“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kami (PBNU) tidak tahu tujuan dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” ujar Savic dikutip dari keterangan pers Minggu (14/7).
Hari ini Savic juga mengkonfirmasi bahwa hal ini juga menjadi perhatian Dubes Palestina untuk Indonesia.
“Kamis lalu Dubes Palestina berkunjung dan bertemua Ketua Umum PBNU Gus Yahya Staquf membahas soal ini,” kata Ketua PBNU Bidang Hukum dan Media Savic Ali ketika dikonfirmasi, Senin (15/7).
PBNU hingga saat ini sedang mendalami apa motif dari pertemuan kedua pihak tersebut. Namun Savic menyampaikan bahwa pertemuan tersebut telah mencederai perasaan masyarakat Islam khususnya warga Nahdliyin yang dirasa tidak paham atas perkembangan geopolitik yang sedang terjadi.
Mengutip Tirto.id, kelima warga Nahdliyin tersebut merupakan cendekiawan NU yang sedang melakukan penelitian lapangan. Mereka adalah Syukron Makmun, Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum dan Izza Annafisah Dania.