Jakarta – Kementerian Perindustrian aktif memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai pameran tingkat nasional hingga internasional. Upaya ini bertujuan membuka akses bagi para pelaku IKM agar dapat melakukan promosi, perluasan akses pasar, hingga memperluas jejaring. Salah satu pameran bertaraf internasional yang rutin diikuti pelaku IKM binaan Kemenperin, yaitu Trade Expo Indonesia (TEI).
Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin telah memberikan fasilitasi kepada 46 IKM binaan dari berbagai komoditas produk dalam pameran TEI 2023. “Fasilitasi partisipasi kepada para IKM di pameran TEI 2023 merupakan bentuk dukungan totalitas kami kepada para pelaku IKM agar dapat memperluas akses pasarnya ke pasar ekspor,” kata Direktur Jenderal IKMA Reni Yanita di Jakarta, Kamis (26/10).
Dirjen IKMA menyampaikan, pihaknya mengapresiasi penyelenggaraan pameran TEI 2023 yang turut menghadirkan calon buyer dari berbagai negara potensial tujuan ekspor sehingga para IKM binaannya berpotensi untuk melakukan ekspor. “Kami melihat dengan pelaksanaan TEI 2023 ini, selain berpotensi melakukan transaksi di pasar ekspor, IKM binaan kami memiliki kesempatan untuk memperluas jejaring, menambah wawasan dan informasi terkait standardisasi di pasar global, belajar melakukan negosiasi dagang, hingga terjalinnya kerjasama investasi,” paparnya.
Selain pelaksanaan pameran, TEI 2023 juga menyelenggarakan berbagai kegiatan pendukung lainnya seperti business matching dan seminar. “Diharapkan pameran ini dapat menjadi wadah peningkatan kapasitas para pelaku industri lokal khususnya yang masih berskala kecil dan menengah,” ujar Reni.
Terdapat tujuh komoditas produk yang ditampilkan pada Pameran TEI 2023, yakni makanan dan minuman, home living, digital and services, kecantikan dan personal care, produk kimia, energi, dan industri, fesyen tekstil dan aksesoris, serta peralatan medis dan layanan kesehatan.
Reni mengungkapkan, mereka yang difasilitasi merupakan IKM yang telah mendapatkan program pembinaan maupun penghargaan, seperti empat IKM pemenang Penghargaan Upakarti, 10 IKM OVOP yang terpilih sebagai peserta Program One Village One Product (OVOP) Go Global, 4 IKM Permesinan Binaan Direktorat IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut dan 28 IKM Makanan dan Minuman binaan Direktorat IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan.
Sekretaris Direktorat Jenderal IKMA, Riefky Yuswandi juga menyampaikan bahwa IKM yang mendapatkan fasilitasi pameran telah dikurasi dan diseleksi, serta telah mendapatkan pembinaan dari Ditjen IKMA. “Setelah pelaksanaan pameran, kami akan mendata jumlah transaksi serta komitmen kerjasama yang terjalin dengan konsumen lokal maupun buyer internasional untuk selanjutnya dapat dianalisa, dievaluasi dan dijadikan acuan rencana pembinaan selanjutnya,” jelasnya.
Riefky mengungkapkan partisipasi pada pameran TEI 2023 menjadi kesempatan bagi para IKM binaan Ditjen IKMA untuk dapat memperluas jejaring pemasaran ekspor. “Peserta pameran yang kami fasilitasi melaporkan bahwa mereka mendapatkan buyer potensial dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Argentina, Chile, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Arab Saudi, Nigeria, hingga Madagaskar,” terangnya.