kronikberita.com

Penting dan Mendalam

Berita

Menteri PUPR: Empat Infrastruktur Strategis Perkuat Konektivitas dan Tekan Biaya Logistik

Presiden Prabowo Subianto meninjau display panel saat sebelum peresmian Jembatan Kabanaran dan 4 Infrastruktur secara Hybrid di Jembatan Kabanaran, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (19/11/2025). (Foto: BPMI Setpres/Cahyo)

BANTUL, 20 NOVEMBER 2025 – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo menegaskan bahwa empat infrastruktur strategis yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto secara hybrid bukan sekadar proyek fisik, tetapi bagian penting dari agenda nasional untuk memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan itu disampaikan Dody dalam laporannya pada peresmian Jembatan Kabanaran di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (19/11/2025).

Menurut Dody, pembangunan jembatan, flyover, dan underpass yang dilakukan pemerintah merupakan wujud nyata implementasi Asta Cita Presiden, khususnya poin ketiga tentang penguatan konektivitas dan rantai nilai komoditas sebagai fondasi peningkatan pelayanan publik.

“Infrastruktur ini adalah representasi konektivitas dan menjadi bagian penting dari visi Presiden untuk memperkuat layanan publik sekaligus menggerakkan ekonomi,” ujar Dody.

Ia menjelaskan bahwa empat proyek yang diresmikan—Underpass Joglo di Surakarta, Flyover Canguk di Magelang, Underpass Gatot Subroto di Medan, dan Jembatan Sungai Sambas Besar di Kalimantan Barat—membawa dampak konkret terhadap mobilitas masyarakat dan efisiensi logistik di masing-masing daerah.

Dody merinci bahwa Underpass Joglo Surakarta kini mampu mengurai kemacetan secara signifikan dengan pemangkasan waktu tempuh hingga 89 persen dan peningkatan kecepatan kendaraan hingga tiga kali lipat. Proyek senilai Rp284,7 miliar itu juga menurunkan biaya operasional kendaraan sebesar 38 persen.

Di Magelang, Flyover Canguk yang menjadi bagian koridor wisata Borobudur–Yogyakarta–Prambanan berdampak besar pada kelancaran arus kendaraan. Efisiensi paling terasa terjadi pada angkutan barang, dengan biaya operasional truk berat turun hingga 92,94 persen.

Underpass Gatot Subroto di Kota Medan turut memberi perubahan besar pada arus lalu lintas di Simpang Manhattan. Infrastruktur sepanjang 750 meter itu memangkas waktu tempuh 74 persen dan meningkatkan kecepatan kendaraan 167 persen. Dampaknya, biaya operasional kendaraan turut turun hingga 30 persen.

Sementara itu, Jembatan Sungai Sambas Besar di Kalimantan Barat tidak hanya menjadi jembatan network tied arc terpanjang di Indonesia, tetapi juga menghubungkan Tebas–Tekarang dengan efisiensi waktu tempuh hingga dua jam.

Biaya operasional kendaraan turun 14,52 persen, dan efisiensi biaya logistik mencapai lebih dari 90 persen, diproyeksikan dapat menekan harga komoditas dan menggerakkan potensi ekonomi kawasan Paloh–Aruk.

Dody menegaskan bahwa seluruh proyek tersebut menunjukkan arah pembangunan infrastruktur nasional yang berpihak pada masyarakat.

“Setiap menit waktu tempuh yang dihemat dan setiap rupiah biaya logistik yang ditekan adalah bagian dari upaya pemerintah mempermudah kehidupan rakyat dan memperkuat konektivitas nasional,” ujarnya.