Mahasiswa UM Manfaatkan Limbah Blotong Tebu Dari Pabrik Gula Jadi Kit Media Tanam Bernama Bloma
MALANG – Lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) memanfaatkan limbah blotong tebu dari pabrik gula sebagai kit media tanam untuk florikultura sukulen.
Kelima mahasiswa UM itu yaitu Fina Kharisma Musallamah, Novericha Khairunisa, Maulidatun Nabila, Mariatul Kiftiyah dan Nanginatul Kiftiyah memberi nama usaha karya mereka itu Bloma.
Sukulen adalah salah satu jenis tanaman hias yang memiliki bagian tubuh yang tebal dan berdaging serta memiliki kandungan air yang tinggi.
Ide produk ini tercipta karena tingginya minat masyarakat urban terhadap tanaman hias khususnya sukulen yang memiliki karakteristik simple untuk diaplikasikan di ruangan indoor.
“Sementara pada praktiknya terdapat berbagai permasalahan media tanam seperti sistem drainase dan nutrisi,” jelas Fina, CEO Bloma pada Minggu (11/9/2022).
Saat ini, masyarakat masih menggunakan sekam saja namun kurang mencukupi kebutuhan nutrisi untuk tanaman sukulen.
Manfaat limbah blotong tebu adalah mempertahankan kesehatan florikultura sukulen sistem drainase stabil sehingga mampu mencegah busuk akar.
Serta merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, memperbaiki kualitas klorofil pada florikultura, menjaga stabilitas proses metabolisme pada sukulen, dan penyerapan mineral dan unsur hara yang optimal.
Dengan pemanfaatan ini, maka bisa sebagai implementasi zero waste berbasis greenpreneur.
Bloma menyasar masyarakat masyarakat urban Malang yang gemar dengan tanaman hias sukulen dengan harapan dapat berkembang ke seluruh Indonesia.
Mereka memanfaatkan media sosial dan marketplace seperti Instagram, Shopee dan Tokopedia.
Bloma dipasarkan terdiri dari tiga paket, yaitu paket A berupa kit Bloma komplit yang dibandrol dengan harga Rp 85.000.
Sedang paket B media tanam saja dibandrol harga Rp 30.000.
Paket C, nutrient spray dengan harga Rp 23.000.