SURABAYA, 2 JULI 2024 – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur terus mendorong peningkatan kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Jawa Timur. Salah satunya melalui layanan kurasi produk di Rumah Kurasi.
Rumah kurasi ini dibuka di kegiatan “KUKM Expo 2024” yang digelar Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim mulai Rabu (31/7/2024) hingga Minggu ,(4/8/2024). Upaya ini agar pelaku UMKM di seluruh Jatim bisa lebih mengenal dan memanfaatkan layanan yang dimiliki Kadin Jatim tersebut.
Ketua Komite Tetap Promosi Produk UMKM dan Pemberdayaan Daerah Kadin Jatim Yusuf Karim Ungsi menegaskan, Kadin Jatim berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan UMKM. Ia menegaskan, Kadin bukan hanya rumah pengusaha besar tetapi juga rumah bagi UMKM.
“Di kadin juga memiliki Wakil Ketua Umum bidang UMKM dan Pemberdayaan Daerah. Yang isinya adalah ketua-ketua asosiasi yang terkait yang sedang pameran di KUKM Expo 2024. Jadi tidak mungkin Kadin itu lepas dari pameran UMKM karena pelakunya adalah teman-teman sendiri,” ungkap Yusuf yang juga menjabat sebagai Ketua Asperapi Jatim, Surabaya, Kamis (1/8/2024).
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa layanan “Rumah Kurasi” menjadi salah satu program andalan Kadin Jatim yang selalu ditekankan Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto. Melalui layanan ini, pelaku UMKM akan mengetahui apakah produk mereka sudah layak ditawarkan di pasar modern, ekspor, atau belum. Pelaku UMKM juga akan mengetahui kekurangan dari produk mereka sehingga bisa memperbaiki.
Sementara itu, Asisten II bidang Perekonomian Pemprov Jatim Joko Irianto usai membuka pameran, Rabu (31/7/2024) mengungkapkan bahwa pada KUKM Expo 2023 kali ini mengangkat Tulungagung sebagai “City of Charm”. Keputusan ini dengan melihat kecilnya sumbangsih wilayah Jatim bagian Selatan terhadap ekonomi Jatim, padahal potensi yang dimiliki sangat besar, mulai dari potensi pariwisata hingga UMKM.
Menurut data Pemprov Jatim, sumbangan wilayah selatan hanya dikisaran 16 pesen dari total pergerakan ekonomi Jatim.
Joko menegaskan, selama ini terjadi ketidakseimbangan pergerakan ekonomi antara wilayah Utara dan Selatan Jatim. Bagian Utara seperti Gresik sangat diminati investor. Ada banyak pabrik yang berdiri di sana karena infrastruktur sudah siap. Kondisi ini berbanding terbalik dengan wilayah selatan.
“Jadi market, juga bandara dan pelabuhan, di Utara ada, sementara di selatan tidak ada. Sehingga mereka harus membawa ke Utara dulu, ini ongkosnya sangat mahal. Dengan dibangunnya tol dan JLS, maka bisa meningkatkan ekonomi wilayah tersebut. Nganjuk sekarang sudah menjadi tujuan investasi, Madiun dan Ngawi juga. Sekarang sedang kami rintis sebagai kawasan industri. Dan yang akan berinvestasi sangat besar. Dengan pengembangan ini maka akan menyeimbangkan antara Utara dan selatan,” katanya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Tulungagung Heru Suseno mengatakan yakin bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Jatim bagian selatan karena potensinya sangat mendukung. “Yang saat ini terprogres adalah pembangunan jalan tol, bandara dan JLS. Ini menjadi sebuah kesempatan sehingga kami harus berbenah diri memperbaiki semua yang terkait dengan infrastruktur, investasi dan lain sebagainya. Dan pameran ini adalah peluang bagi kami untuk lebih mengenalkan UMKM kami,” jelas Eko.
Plh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim Iwan menjelaskan, target pemeran yang dilaksanakan di Grand City selama lima hari ini adalah untuk mengenalkan potensi daerah dan memasarkannya. Mulai lokal hingga go internasional.
“Kami berupaya membuka peluang pasar. Kebetulan sering juga melakukan business matching secara online dengan berbagai negara yang dibantu dengan atase-atase perdagangan sehingga bisa membuka peluang. Ini dalam rangka menggali potensi,” pungkasnya.