
Pyongyang, 22 Desember 2024- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menghadiri upacara penyelesaian pembangunan kembali rumah-rumah pasca-banjir bulan Juli. Banjir tersebut menggenangi wilayah luas di sepanjang Sungai Amnok, menyebabkan banyak korban jiwa dan hilang
Melansir Yonhap News, pemulihan telah dilakukan oleh pemerintah Korut mulai akhir Juli. Sebanyak 15 ribu korban banjir telah direlokasi ke ibukota negara, Pyongyang
Menurut kantor berita Korut KCNA, dalam pidatonya, Kim Jong-un meminta maaf atas keterlambatan dalam pembangunan kembali rumah-rumah akibat cuaca dingin di akhir tahun. Ia menggambarkan kerusakan akibat banjir bandang sebagai bencana buatan manusia dan menyalahkan badan pencegahan bencana negaranya yang dianggap lemah dan tidak bertanggungjawab para pekerja
Selain itu Kim juga menyerukan agar orang-orang melakukan refleksi diri dan menekankan kemandirian dalam rehabilitasi dengan menyatakan bahwa beberapa negara dan organisasi internasional menawarkan bantuan
Tidak hanya itu, pemimpin negara paling tertutup di dunia itu juga menyebutkan pembangunan pertanian rumah kaca atau greenhouse, yang akan dimulai dari daerah terdampak banjir pada tahun depan, disamping penguatan tanggul dan perintah peningkatan keterampilan serta peralatan konstruksi
Sebagai informasi, pada Juli lalu Korea Utara dilanda hujan lebat yang mengakibatkan kerusakan di daerah perbatasan utara di sepanjang sungai Amnok. Banjir akibat guyuran hujan lebat, menerjang kota perbatasan Korea Utara, Sinuiju dan kabupaten Uiju, propinsi barat laut Pyongan Utara. Sehingga mengakibatkan lebih dari 4 ribu rumah dan sekitar 3 ribu hektar sawah terendam