Tokyo, 22 Oktober 2024 – Sebuah survei terbaru di Jepang mengungkap bahwa lebih dari 40% produk makanan yang diteliti telah memperpanjang ‘tanggal kadaluwarsa’ atau ‘tanggal terbaik sebelum’, untuk makanan olahan
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Jepang untuk mengurangi jumlah makanan yang terbuang percuma. Meskipun demikian, survei juga menunjukkan bahwa perusahaan kecil masih lebih lambat dalam menerapkan perubahan ini
Dilansir dari Japan Today, hasil dari survey yang dilakukan oleh Badan Urusan konsumen dengan uji sample 585 produsen, ditemukan bahwa 43 persen dari 935 produk yang diuji, ‘tanggal kadaluwarsa’ dan ‘tanggal terbaik sebelum’ telah diperpanjang
Perpanjangan masa kadaluwarsa produk telah dilakukan sebagian besar perusahan Jepang skala besar dan menengah, sementara perusahaan skala kecil masih enggan mengikuti dengan alasan kesulitan mempertahankan kualitas produk yang konsisten dan mengelola biaya terkait
Survey tersebut dilakukan pada periode Juli hingga Agustus secara daring dengan mencakup 112 item dengan ‘tanggal kadaluwarsa’ dan 823 item’tanggal terbaik sebelum’ telah diperpanjang
Dari survey tersebut didapatkan bahwa 33 persen responden tidak berencana memperpanjang tanggal kadaluwarsa, sementara 23 persen berminat melakukannya dengan menyebutkan tantangan jika menjaga kualitas dan keamanan di berbagai musim dan sesuai dengan penanganan konsumen, dibanding faktor-faktor lainnya
Berdasarkan ukuran perusahaan, 53 persen perusahaan kecil, 29 persen perusahaan menengah dan 15 persen perusahaan besar ,tidak berencana melakukan perpanjangan ‘tanggal kadaluwarsa’ atau ‘tanggal terbaik sebelum’, untuk makanan olahan produksinya.