Pertamina akan meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru campuran Pertamax dengan nabati etanol (bioetanol) dengan RON 95. Untuk kisaran harga jenis bioetanol akan sama seperti bensin beroktan 95 yang dijual perusahaan swasta lainya.
Namun, apakah bisa mobil-mobil yang ada di Indonesia saat ini menggunakan BBM jenis baru tersebut?. Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandy, mengatakan produk Toyota seperti Avanza, Veloz, Rush, Agya, hingga Calya dipastikan sudah bisa mengkonsumsi bioetanol Pertamax Green 95.
“Rata-rata mobil kami sudah disertai teknologi hingga E10. Jadi, untuk rencana penggunaan di E5 seharusnya tidak ada masalah,” ujar Anton Rabu, (5/7).
Sementara itu, Rocky, Ayla, Sigra, Xenia, Terios, Sirion, Luxio, dan Gran Max milik Daihatsu juga bisa menggunakan BBM ini. “Mobil Daihatsu sendiri saat ini sudah kompatibel dengan spek E5 hingga E10,” kata Sri Agung Handayani, Direktur Marketing and Planning & Communication Astra Daihatsu Motor.
Dan untuk mobil Honda di Indonesia sudah compatible dan tidak ada masalah, tetapi dengan formulasi etanol di atas 5%, sehingga tidak perlu dilakukan adjustment ataupun didevelop ulang.
“Kalau secara global di luar Indonesia, sudah ada beberapa negara menggunakan bioetanol di atas 5% utk beberapa model Honda. Untuk Indonesia, kalau menggunakan E5 sekarang ini semua compatible,” papar Sales & Marketing and Aftersales Director Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy.
Namun, ia menambahkan mobil Honda yang dipasarkan di Indonesia memang tidak dirancang spesifik untuk formulasi etanol di atas 5%. Arahan Honda saat ini adalah membuat mesin bensin yang lebih hemat bahan bakar dan rendah emisi karbon.
“Kami sendiri sedang fokus melakukan transisi menuju elektrifikasi dengan mesin hybrid sampai full battery kedepannya yah. Tapi tetap terus memonitor perkembangan penggunaan etanol ini untuk pasar disini,” ujar Billy.
Perlu diketahui, biomassa lignoselulosa tebu merupakan bahan baku yang berpotensi untuk memproduksi bioetanol dan konversi energi termal. Di Indonesia, program yang bernama Bioetanol Tebu Untuk Ketahanan Energi telah sendiri telah diresmikan Presiden Jokowi.
Dalam penyebaranya sendiri, masih dibatasi hanya Surabaya dan Jakarta, hal itu lantaran suplai bioetanol yang diproduksi oleh PT Energi Agro Nusantara sebagai anak usaha dari PT Perkebunan Nusantara masih terbatas.
“Kita akan lakukan penjajakan pasar dulu di dua kota ini, sekarang ada keterbatasan dari jumlah bioetanol yang tersedia, selama ini diproduksi oleh Enero anak usaha PTPN,” ujar Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury.