kronikberita.com

Penting dan Mendalam

Berita

Hadiri Rarkornas Kemenparekraf, Aryanto Husain Dorong Gorontalo Menjadi Lokus Parekraf Hijau

Bandung– Sektor Pariwisata semakin meneguhkan dirinya sebagai salah satu sektor penting dalam mendukung sustainable development.

Hal ini terlihat pada Rakornas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang berlangsung di The Trans Luxury, Bandung selama 2 hari.

Pada pembukaan Rakornas, Selasa (12/12/2023), Menteri Pariwisata dan Ekraf, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan Indonesia Maju Bersama Parekraf Hijau sebagai tema Rakornas diharapkan menjadi ajang untuk memperkuat orkestrasi dan harmonisasi dari seluruh program dan kebijakan kementerian/lembaga.

Rakornas ini menghadirkan Narasumber Menko Maritim dan Investasi, Menteri Bappenas, Menteri Keuangan, Menteri KKP dan beberapa pembicara dari instansi lainnya serta dihadiri Kadis Pariwisata se Indonesia, pengelola DSP, dan lembaga terkait lainnya.

Menko Marves ad Interim, Erick Thohir menyampaikan potensi parekraf Indonesia sangatlah besar. Pada tahun 2022 sektor ini menyumbang Rp705 triliun terhadap perolehan PDB (produk domestik bruto).

Kemenko Marves dan Kemenparekraf berkomitmen mempercepat pengembangan sektor parekraf Indonesia dengan tetap memastikan pengembangannya tidak merusak kelestarian lingkungan.

Kadis Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain mengatakan mendukung tema Rakornas yang semakin meneguhkan posisi sektor pariwisata dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, sektor pariwisata sebetulnya secara substansial melaksanakan praktek-praktek pembangunan berkelanjutan mulai dari kebijakan yang dibangun hingga penerapan Sapta Pesona.

“Pariwisata itu mengedepan keindahan dan kebersihan, masyarakat juga didorong terlibat aktif dan menikmati dampak ekonomi yang ada. Ini adalah bentuk konkrit praktek pembangunan berkelanjutan,” katanya.

Doktor yang belajar ilmu pengelolaan SDA dan lingkungan di IPB ini menegaskan kontribusi sektor parwisata terhadap SDGs sebaliknya akan memberikan dampak yang besar terhadap pembangunan pariwisata, salah satunya adalah feedback positif minat wisatawan mancanegara yang sangat peduli dengan masalah sosial dan ekologi.

Menurutnya, sumberdaya dan lingkungan sebagai modal bagi ekowisata, seperti uang yang dalam ATM. Kalau hanya diambil tanpa menjaga saldonya, suatu saat akan habis.

“Begitu juga SDA kita, suatu saat akan rusak kalau hanya dieksploitasi tanpa menjaganya. Nah pariwisata adalah upaya kita untuk menjaga eksploitasi yang merusak,’” ujarnya.

Aryanto mendorong Gorontalo bisa menjadi lokus pariwisata hijau. Strategi ini akan mempertahankan trajektori pembangunan Gorontalo dalam koridor pembangunan berkelanjutan.

“Saya sangat ingin pengelolaan SDA kita bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat saat ini maupun generasi yang datang. Salah satunya adalah mendorong Parekraf hijau di Gorontalo,” tutupnya.