Aceh – 18 September 2024 – Pelatih tim sepak bola Jawa Timur (Jatim) Fakhri Husaini bertekad mempersembahkan medali emas Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 untuk Jatim.
Tentu saja, Jatim harus mengalahkan Jabar di final yang akan berlangsung pada Raubu 18 September 2024 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
Juru taktik berusia 59 tahun itu telah berhasil mengantarkan Jatim menembus final setelah menaklukkan tuan rumah Aceh 3-2 dalam laga semifinal, 16 September 2024 lalu.
Dalam laga perebutan medali emas antara Jatim dan Jabar ini diyakini bakal berlangsung menarik dan menghibur karena dua tim terbaik akan saling tumbuk dan beradu skill.
Menghadapi laga ini, Fakhri Husaini mengakui timnya dalam kondisi siap tempur. Dari 27 pemain yang diboyong ke Aceh, hanya satu pemain yang dipastikan absen yakni Muhammad Rafael karena cedera.
Fakhri juga mengungkapkan bahwa ia telah melihat langsung dan rekaman pertandingan yang dijalani Jabar. Ia juga tahu persis kekuatan dan kelemahan Jabar. Namun, ia mengaku tak melakukan persiapan khusus dalam menghadapi laga ini.
“Saya tidak menugaskan seorang pemain untuk menjaga pemain lawan. Sepak bola adalah permainan 11 lawan 11. Kolektivitas tim lebih diutamakan. Semua pemain Jabar kami waspadai. Saya yakin Jabar juga telah melihat permainan kami sebelumnya,” ujar Coach Fakhri.
“Pemain lawan yang memasuki area pertahanan kami, itu yang kami jaga dan waspadai. Tidak ada strategi man to man menghadapi Jabar,” pelatih yang sukses membawa Timnas Indoensia U-16 juara Piala AFF 2018 tersebut.
Mantan pemain timnas Indonesia ini tidak mau mengecilkan lawan. Dia justru menilai Jabar lawan yang tangguh dengan materi pemain muda potensial.
“Jabar tim yang komplet dan solid. Mereka bermain dengan penuh kepercayaan diri. Mereka pemain-pemain muda potensial. Jadi pertandingan final nanti akan menarik. Saya berharap wasit juga benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik,” harapnya.
Respek Pada Lawan dan Wasit
Fakhri menyatakan, dirinya menekankan empat aspek kepada pemain, seperti fisik, teknik, taktik dan mental tanding. Bagaimana bersikap terhadap pemain lawan maupun wasit yang memimpin pertandingan.
Baginya, ini penting karena sepak bola adalah olahraga yang menyenangkan dan hiburan untuk semua orang. Namun ia meminta para pemainnya untuk menempatkan rasa hormat yang sewajarnya kepada tim Jabar.
Bagi coach Fakhri ini merupakan pencapaian final PON kedua setelah 2021 di Papua. Ketika itu, dia membawa tim PON Aceh ke final setelah mengalahkan Jatim. Sayang Aceh harus puas meraih medali perak usai dikalahkan Papua di laga puncak. Dan, Jatim hanya meraih medali perunggu.
“Tentu saya berharap bisa mempersembahkan medali emas untuk Jawa Timur sekarang. Kami berharap pertandingan nanti dipimpin wasit berkualitas sebagaimana semifinal kami melawan Aceh,” ujar pelatih kelahiran Lhokseumawe 59 tahun silam tersebut.