SURABAYA, 29 NOVEMBER 2025 – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, melakukan inspeksi mendadak ke enam proyek rumah pompa di kawasan Surabaya timur dan selatan, Kamis (27/11/2025). Sidak ini mengungkap adanya keterlambatan pengerjaan yang tidak sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan.

Dalam peninjauan itu, Eri didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Syamsul Hariadi, serta Kabid Drainase DSDABM, Windo Gusman Prasetyo.

Sejumlah titik yang dicek antara lain Rumah Pompa Prapen, Margorejo, Gayungan, Ahmad Yani, Karah, dan Ketintang Madya. Di beberapa lokasi, ia menemukan proyek yang masih tertunda meski seharusnya dapat selesai lebih cepat.

Melihat kondisi tersebut, Eri langsung memerintahkan percepatan. Ia meminta kontraktor menambah jumlah pekerja dan menerapkan sistem kerja 24 jam.

Target penyelesaian yang ia tetapkan adalah antara 10–15 Desember 2025. Setelah batas waktu itu, seluruh rumah pompa wajib beroperasi.

Eri menegaskan bahwa toleransi hanya diberikan untuk pekerjaan finishing. Untuk operasional, ia menuntut semua titik harus berjalan sesuai jadwal.

Ia juga meminta kontraktor memaparkan rencana kerja yang jelas, termasuk jumlah tenaga, jam operasional, dan jadwal kedatangan material.

Terkait kendala di lapangan seperti temuan pipa PDAM dan utilitas lain, Eri menilai hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan perpanjangan waktu karena seharusnya telah diprediksi sejak awal.

Ia menutup dengan penegasan bahwa tidak ada lagi toleransi tambahan. Jika pekerjaan tetap molor dan rumah pompa tidak siap beroperasi sesuai target, kontrak akan diputus.

Denda juga akan dikenakan sesuai aturan, yakni per mil dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan tanpa kondisi force majeure.