kronikberita.com

Penting dan Mendalam

Berita

China Sesalkan Keputusan Panama Tinggalkan BRI

terusan Panama

Beijing, 09 Februari 2025- China kemarin menyatakan penyesalannya atas niat Panama untuk meninggalkan The Belt and Road Initiative (BRI) Beijing, dan mendesak negara Amerika Latin itu untuk “membuat keputusan yang tepat”

Asisten Menteri Luar Negeri Zhao Zhiyuan bertemu dengan duta besar Panama untuk China dan menyampaikan pernyataan resmi, kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan

Zhao mengatakan Beijing sangat menyesalkan keputusan Panama dan bahwa tindakan tersebut “tidak sesuai dengan kepentingan vital Panama”, katanya
“Diharapkan Panama akan menghilangkan campur tangan eksternal dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan situasi keseluruhan hubungan bilateral dan kepentingan jangka panjang kedua bangsa,” kata pernyataan itu

Pada Jumat (7/2), China menyatakan pihaknya menentang “fitnah dan sabotase” AS terhadap BRI di Panama melalui “tekanan dan paksaan”, setelah Panama memutuskan untuk keluar dari program tersebut

Pada jumpa pers rutin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Lin Jian mengatakan China sangat menyesalkan keputusan Panama

“Lebih dari 20 negara Amerika Latin termasuk di antara lebih dari 150 negara yang telah berpartisipasi dalam BRI, dengan hasil yang telah menguntungkan rakyat mereka,” katanya

Panama telah secara resmi menyerahkan dokumen untuk keluar dari BRI, kata Presiden Jose Raul Mulino pada 6 Februari lalu,usai bertemu Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, tetapi membantah bahwa Amerika Serikat telah mengupayakan langkah tersebut

Pada bulan November 2017, Panama menjadi negara Amerika Latin pertama yang secara resmi bergabung dengan BRI, lima bulan setelah mengalihkan hubungan diplomatik ke China dari Taiwan, pulau yang diperintah secara demokratis yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya

The Belt and Road Initiative (BRI) sendiri adalah sebuah proyek infrastruktur dan kerja sama ekonomi yang diluncurkan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping pada tahun 2013. Proyek ini bertujuan untuk membangun jaringan infrastruktur yang menghubungkan Tiongkok dengan negara-negara lain di Asia, Eropa, dan Afrika melalui jalur darat dan laut

sumber: The Straits Times