kronikberita.com

Penting dan Mendalam

Berita

BMKG Steogaf Kelas II Pasuruan RIlis Aktivitas Kegempaan di Jatim

PASURUAN, 5 JANUARI 2025 –Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan merilis laporan total aktivitas kegempaan wilayah Jawa Timur dalam sepekan. Yaitu pada periode 26 Desember 2024 – 2 Januari 2025. Disebutkan bahwa tercatat terjadi sebanyak 105 kejadian dan 2 gempa dirasakan.

Gempa yang terjadi didominasi oleh gempa dangkal di selatan Jawa dengan magnitudo M ≤ 3 sebanyak 74 kejadian, magnitudo M ≤ 4 sebanyak 30 kejadian, dam magnitudo M > 3 sebanyak 1 kejadian.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas II Pasuruan, Rully Oktavia Hermawan, melalui siaran tertulisnya, Jumat (3/1/2025) menjelaskan, gempabumi dirasakan di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya yang diguncang gempabumi tektonik pada periode 26 – 02 Januari 2025 terjadi sebanyak 2 kejadian.

Pertama, pada 29 Desember 2024 pukul 13.28.50 WIB wilayah Bojonegoro dan sekitarnya diguncang gempabumi tektonik. Untuk gempabumi ini, hasil analisis BMKG menunjukkan memiliki parameter dengan magnitudo M.3,1. Episenter dan gempabumi terletak pada koordinat 7.12° LS; 111.82° BT tepatnya di darat pada jarak 8 km arah Barat Laut Bojonegoro dengan kedalaman 13 km. Adapun gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.

Gempa kedua, terjadi pada 30 Desember 2024 pukul 12.38.40 WIB wilayah Kab. Gresik, dan sekitarnya yang diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M 3,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7.05° LS; 112.62° BT tepatnya di darat pada jarak 13 km arah Barat Laut Kab. Gresik, kedalaman 14 Km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.

BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Kemudian periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa. Atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.