
SURABAYA, 11 JANUARI 2025 – Pulau Bawean terus menjadi perhatian utama dalam upaya pelestarian kekayaan alam Jawa Timur. Dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, berbagai program konservasi telah dijalankan sebagai tanggung jawab bersama untuk menjaga warisan alam bagi generasi mendatang.
Pengendali Ekosistem Hutan pada Seksi KSDA Wilayah III Surabaya, Fajar Dwi Nur Aji, menerangkan, tahun 2024 telah menjadi tonggak penting dalam pelaksanaan program-program konservasi, termasuk Konservasi Rusa Bawean.
Program ini mencakup identifikasi jenis pakan alami rusa, pemantauan habitat menggunakan kamera trap, dan rehabilitasi ekosistem laut di kawasan penyangga Cagar Alam Pulau Noko dan Cagar Alam Pulau Nusa. Hasil dari berbagai kegiatan ini telah dipresentasikan di Balai Besar KSDA Jawa Timur, Rabu (08/01/2025). Data yang dihasilkan tidak hanya menjadi informasi berharga, tetapi juga landasan penting untuk pengembangan program konservasi di masa depan.
Sebagai spesies endemik yang dilindungi, Rusa Bawean (Axis kuhlii) menjadi fokus utama upaya konservasi. Melalui survei intensif yang melibatkan berbagai pihak, tim konservasi berhasil mengidentifikasi setidaknya 21 jenis tumbuhan pakan yang menjadi favorit rusa, seperti tunas muda ilalang dan rumput lokal.
Habitat Rusa Bawean di Blok Lang Pellem terus dikelola dan dipantau secara berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan pakan serta kondisi lingkungan yang mendukung kehidupan spesies ini. Pemantauan intensif juga dilakukan untuk mengidentifikasi potensi ancaman, seperti perubahan ekosistem dan gangguan dari aktivitas manusia.
Upaya pelestarian ini mencerminkan komitmen nyata berbagai pihak dalam menjaga keseimbangan alam Pulau Bawean, tidak hanya demi melindungi spesies langka, tetapi juga memastikan keberlanjutan ekosistem yang lebih luas.
Foto : Ist