
Washington, 18 Januari 2025-Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) telah menguatkan undang-undang pelarangan TikTok di negara tersebut. Keputusan yang diambil pada Jumat (17/1) itu, memaksa perusahaan induk TikTok, ByteDance, untuk menjual platform tersebut paling lambat hari Minggu besok. Jika tidak, TikTok akan dihapus dari toko aplikasi dan layanan hosting web
Dengan begitu mulai Minggu (19/1), masyarakat AS tidak akan bisa mengakses platform medsos populer tersebut
TikTok telah menentang undang-undang tersebut dengan menyatakan bahwa pelarangan tersebut akan melanggar hak kebebasan berbicara bagi lebih dari 170 juta penggunanya di AS
Namun, argumen tersebut ditolak oleh pengadilan tertinggi AS. Suara bulat diambil tanpa ada beda pendapat diantara para hakim, bahwa keputusan tersebut tidak melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS yang melindungi kebebasan berbicara
Pemerintahan Presiden Donald Trump yang akan mulai menjabat pada hari Senin berjanji akan mengambil keputusan terkait pelarangan TikTok dalam waktu dekat
Donald Trump di hari yang sama, melalui Truth Social, menuliskan “Keputusan MA sudah diduga, dan semua orang harus menghormatinya. Keputusan saya tentang TikTok akan dibuat dalam waktu dekat, tetapi saya harus punya waktu untuk meninjau situasinya. Nantikan!”
Sebagai informasi, larangan terhadap TikTok di AS muncul akibat kekhawatiran atas keamanan data pengguna dan potensi penyalahgunaan platform oleh pemerintah China. Diketahui TikTok dimiliki oleh perusahaan induk ByteDance yang berbasis di China, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintah China akan memaksa perusahaan teknologi itu untuk menyerahkan data pengguna atau melakukan tindakan lain yang membahayakan keamanan nasional AS
TikTok sendiri secara konsisten menyangkal tuduhan itu dengan menegaskan bahwa mereka beroperasi secara independen dari pemerintah China dan tidak tunduk pada hukum negara itu yang mengharuskan perusahaan menyerahkan data kepada pemerintah
Platform tersebut juga berulang kali menyatakan jika data pengguna AS disimpan di server yang berada di Amerika Serikat dan Singapura, bukan China. Mereka bahkan mengizinkan auditor independen untuk memeriksa sistem keamanan datanya
sumber: BBC