
SURABAYA, 17 JANUARI 2025 – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya akan menerapkan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2025 pada Sabtu, 1 Februari 2025. Gapeka terbaru ini menawarkan berbagai keunggulan, salah satunya adalah waktu tempuh perjalanan yang lebih singkat dibandingkan dengan Gapeka 2023.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa percepatan waktu tempuh ini disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah pengoperasian jalur ganda (double track) dan peningkatan infrastruktur seperti penggantian rel serta penerapan bantalan sintetis, yang memungkinkan kereta api bergerak lebih cepat.
Menurut Luqman Arif, Gapeka 2025 juga mencakup penyesuaian kecepatan operasional kereta api, penggunaan sistem manajemen perjalanan yang lebih modern, serta implementasi teknologi yang ramah lingkungan.
Pada wilayah Daop 8 Surabaya, terdapat 20 kereta api yang mengalami percepatan waktu tempuh, meliputi:
Keberangkatan dari Stasiun Surabaya Pasarturi:
KA Harina menuju Bandung kini lebih cepat 50 menit (10 jam 30 menit dari sebelumnya 11 jam 20 menit).
KA Argo Bromo Anggrek menuju Gambir lebih cepat 20 menit (7 jam 45 menit dari sebelumnya 8 jam 5 menit).
KA Mutiara Timur menuju Ketapang lebih cepat 20 menit (6 jam 30 menit dari sebelumnya 6 jam 50 menit).
KA Sembrani menuju Gambir lebih cepat 15 menit (8 jam 30 menit dari sebelumnya 8 jam 45 menit).
KA Dharmawangsa Ekspres menuju Pasarsenen lebih cepat 11 menit (10 jam 20 menit dari sebelumnya 10 jam 31 menit).
KA Ambarawa Ekspres menuju Semarang Poncol lebih cepat 4 menit (4 jam 21 menit dari sebelumnya 4 jam 25 menit).
Keberangkatan dari Stasiun Surabaya Gubeng:
KA Gayabaru Malam Selatan menuju Pasarsenen lebih cepat 50 menit (12 jam 33 menit dari sebelumnya 13 jam 23 menit).
KA Probowangi menuju Ketapang lebih cepat 20 menit (6 jam 50 menit dari sebelumnya 7 jam 10 menit).
KA Argo Semeru menuju Gambir lebih cepat 8 menit (10 jam 27 menit dari sebelumnya 10 jam 35 menit).
KA Argo Wilis menuju Bandung lebih cepat 6 menit (9 jam 47 menit dari sebelumnya 9 jam 53 menit).
KA Arjuno Ekspres menuju Malang lebih cepat 6 menit (1 jam 56 menit dari sebelumnya 2 jam 2 menit).
KA Sancaka menuju Yogyakarta lebih cepat 5 menit (4 jam 5 menit dari sebelumnya 4 jam 10 menit).
Keberangkatan dari Stasiun Malang:
KA Jayabaya menuju Pasarsenen lebih cepat 55 menit (12 jam 13 menit dari sebelumnya 13 jam 8 menit).
KA Majapahit menuju Pasarsenen lebih cepat 55 menit (12 jam 57 menit dari sebelumnya 13 jam 52 menit).
KA Brawijaya menuju Gambir lebih cepat 49 menit (12 jam 10 menit dari sebelumnya 12 jam 59 menit).
KA Malabar menuju Bandung lebih cepat 21 menit (12 jam 55 menit dari sebelumnya 13 jam 16 menit).
KA Malioboro Ekspres menuju Purwokerto lebih cepat 15 menit (8 jam 35 menit dari sebelumnya 8 jam 50 menit).
KA Gajayana menuju Gambir lebih cepat 5 menit (12 jam 10 menit dari sebelumnya 12 jam 15 menit).
KA Matarmaja menuju Pasarsenen lebih cepat 3 menit (15 jam 29 menit dari sebelumnya 15 jam 32 menit).
KA Arjuno Ekspres menuju Surabaya Gubeng lebih cepat 3 menit (1 jam 59 menit dari sebelumnya 2 jam 2 menit).
Luqman Arif menambahkan bahwa pengoperasian jalur ganda (double track) pada lintas Sepanjang–Mojokerto turut berkontribusi dalam mempercepat waktu tempuh kereta api. Selain itu, peningkatan kecepatan terjadi di beberapa lintas wilayah operasional Daop 8 Surabaya, yaitu:
Lintas Surabaya Pasarturi–Lamongan meningkat dari 105 km/jam menjadi 110 km/jam.
Lintas Lamongan–Tobo meningkat dari 105 km/jam menjadi 120 km/jam.
Lintas Cepu–Lamongan meningkat dari 105 km/jam menjadi 120 km/jam.
Lintas Wonokromo–Surabaya Gubeng meningkat dari 95 km/jam menjadi 120 km/jam.