
SURABAYA, 21 DESEMBER 2024 – Penjabat (Pj.) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2024 di Polda Jatim, Jumat (20/12/2024). Operasi ini merupakan langkah menyambut Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Di mana, menurut data dari Kementerian Perhubungan awal Desember lalu, akan ada peningkatan pergerakan sekitar 2,82 persen dibanding tahun sebelumnya. Jatim juga menjadi daerah dengan titik keluar masuk tertinggi.
“Maka dari 2,82 persen itu, 107 juta pergerakan di tahun lalu akan menjadi 110 juta lebih pergerakan kendaraan tahun ini. Dan Jawa Timur akan menjadi daerah asal tertinggi. Berarti akan banyak kendaraan yang bergerak keluar dan masuk Jawa Timur,” katanya.
Inilah mengapa, menurut Pj. Sekdaprov, langkah-langkah seperti Operasi Lilin Semeru ini sangat dibutuhkan tiap tahunnya. Agar flow masyarakat tidak terlalu terganggu dan mereka tetap dapat menikmati fasilitas jalan. “Maka kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mendukung sepenuhnya operasi ini,” lanjut Pj. Sekdaprov Jatim.
Operasi ini berlangsung selama 13 hari, mulai 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. Total ada 141.605 personel gabungan yang disiagakan. Mereka terdiri dari 75.447 Polri, 13.826 TNI, dan 52.332 personel dari stakeholder terkait lainnya. Yang di antaranya 67.030 TNI berbantuan sehingga total terdapat 80.856 TNI yang disiapkan.
Polda Jatim juga telah membangun 2.794 posko yang terdiri dari 1.852 Pospam, 735 pos pelayanan, dan 207 pos terpadu yang tersebar di seluruh wilayah. Posko ini dibangun guna menjamin keamanan pada 61.452 objek pengamanan di gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bendara, tempat wisata, maupun lokasi perayaan tahun baru.
“Selama ini Polda dan TNI memang sudah menjadi partner setia Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Mudah-mudahan Nataru kali ini bisa berjalan lancar dan masyarakat dapat berlibur dengan keluarga dengan tenang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Imam Sugianto mengatakan bahwa puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 21 dan 28 Desember. Sedangkan puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
“Ini merupakan bentuk komitmen dan tugas kita untuk mengecek kesiapan personel dalam rangka pengamanan sehingga seluruhnya dapat berjalan dengan aman dan tertib. Kebijakan ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya Kamseltibcar lantas baik saat arus mudik maupun arus balik. Pastikan setiap tempat ibadah telah disterilisasi dan lakukan deteksi dan preventif untuk mencegah terjadinya aksi teror,” ujarnya.