Cita-cita Satu Peta Data Pemilu Indonesia
Jakarta, Januari 2024 – Sebagai lembaga kepemiluan modern, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga benyak menghadirkan beragam sistem informasi untuk menunjang dan mempermudah setiap tahapan pemilu. Sidalih, Sirekap, Sipol, Sikadeka, Silon, adalah beberapa bentuk pemanfaatan teknologi informasi yang telah terbukti mengefesiensikan dan mengefektifkan tahapan pemilu.
Selain itu KPU juga telah menghadirkan Whatsapp Channel KPU RI dan ChatBot Pemilu 2024 melalui nomor 08112024214. “Inilah embrio yang dicita-citakan yaitu satu peta data pemilu Indonesia. Ini yang coba kami capture,” ungkap Anggota KPU Betty Epsilon Idroos saat menyampaikan paparan Divisi Data dan Teknologi Informasi, pada kegiatan Konsolidasi Nasional 2023, Dalam Rangka Persiapan Pemilu 2024, di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Betty sebelumnya menyampaikan 3 roadmap dari divisi yang dipimpinnya. Juga menyampaikan beragam pengembangan yang telah dilakukan untuk mengoptimalkan kerja-kerja dari sistem informasi tersebut, seperti Sidalih web, Sicoklit, Sidalih Dekstop. Pengembangan juga berlaku untuk cekdptonlinekpu.go.id, portal yang digunakan masyarakat mengecek hak pilihnya pada Pemilu 2024 itu kini dilengkapi dengan map (peta), yang dapat memberikan gambaran lokasi TPS setiap pemilih maupun pemilih pindahan. “Karena semua pemilih pindahan di Pemilu 2024 wajib didaftarkan dan didokumentasikan wajib melalui sistem informasi data pemilih kita,” jelas Betty.
Pada cekdptonlinekpu.go.id juga ke depan, pengisian NIK menurut Betty harus diketik huruf perhuruf, angka perangka, untuk menghindari penggunaan robot. “Tidak dapat dilakukan copy paste lagi, hal ini untuk mencegah penggunaan robot,” tambah Betty.
Hal lain yang juga disampaikan Betty dan menjadi capaian Divisi Data dan Teknologi Informasi KPU, yakni penetapan DPT tingkat nasional sejumlah 204.807.222 pemilih. “Terbanyak pemilih kita di milenial (33,6 persen), selanjutnya gen x (28,07 persen), baby boomer (13,7 persen), gen z (22,8 persen), pre boomer (1,74 persen). “Jumlah pemilih disabilitas kita, di dunia 1.101.178 pemilih (0,54 persen) paling banyak disabilitas fisik (43,8 persen),” tutur Betty.