kronikberita.com

Penting dan Mendalam

Berita

Kinerja Keuangan dan Masa Depan Bisnis Bioetanol Semakin Menjanjikan

Bertumbuhnya jumlah penduduk turut memicu peningkatan kebutuhan akan bahan bakar.
Sumber daya alam baik minyak maupun gas terus dieksploitasi. Di sisi lain, penggunaan
bahan bakar yang bersumber dari fosil juga menyebabkan dampak negatif pada lingkungan

Kementrian ESDM mencatat, sepanjang 2022 konsumsi bahan bakar minyak (BBM) RON 90 di
Indonesia mencapai 29,68 juta kiloliter. Konsumsi itu meningkat sekitar 27 persen dibanding 2021,
sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam sewindu terakhir.
Data Kementerian ESDM juga menunjukkan, sepanjang 2022 Indonesia mengimpor BBM RON 88 dan RON 90 sebanyak 15,1 juta kiloliter. Angka itu sangat besar, dibanding volume impor BBM RON 92 yang jumlahnya 6,39 juta kiloliter, maupun impor BBM RON 95 yang hanya 115 ribu kiloliter. Padahal, Indonesia memiliki berbagai sumber energi hijau dari tanaman yang bisa dijadikan alternatif pengganti bahan bakar dari fosil, salah satunya dari bioetanol.

Selain bisa menekan impor BBM, bioetanol juga mampu menyerap karbon dioksida dan mengurangi emisi gas buang. Pemerintah Indonesia berencana mendistribusikan bahan bakar nabati (BBN) E5 yang terbuat dari campuran 95 persen bensin dan 5 persen bioetanol. Untuk bisa memenuhi konsumsi
bahan bakar masyarakat Indonesia saat ini setidaknya dibutuhkan 750 ribu KL bioethanol. Sedangkan kemampuan produksi bioethanol fuel grade di Indonesia masih sekitar 40.000 KL per tahun.
Perlu diketahui, ethanol merupakan jenis utama dari alkohol yang mempunyai struktur CH3CH2OH atau sering disingkat C2H5OH atau C2H6O.

Menurut Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Kementerian Pertanian, bioetanol adalah etanol atau senyawa alkohol yang dihasilkan dari fermentasi bahan baku hayati, seperti singkong, tebu, dan jagung. Karena itu, bioetanol dibedakan dengan etanol sintetis yang dihasilkan dari bahan
baku non-hayati, seperti minyak mentah dan gas bumi.

Bioetanol juga memiliki level kandungan beragam dan diklasifikasikan menurut tujuan pemanfaatannya,
yaitu untuk industri (industrial grade), untuk minuman beralkohol (portable grade), serta untuk bahan bakar (fuel grade).