Jakarta – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan rupiah kembali menguat setelah bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (TH Fed) menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%.
Hal tersebut disampaikan Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung BI, Jakarta, Jumat (3/11/2023).
“Pasca-pernyataan dari Fed, alhamdulillah rupiah menguat,” kata Perry. Tren penguatan berlanjut bahkan kini menembus level Rp15.700 per dolar AS.
Dia mengatakan penguatan rupiah saat ini sebenarnya bukan hanya disebabkan oleh The Fed yang tidak menaikkan suku bunga. Dia mengatakan penguatan rupiah merupakan hasil dari koordinasi kebijakan di sektor moneter dan fiskal di Indonesia.
“Koordinasi antara moneter dan fiskal berjalan cukup preventif dan forward looking,” kata dia.
Dia mengatakan penguatan rupiah saat ini sebenarnya bukan hanya disebabkan oleh The Fed yang tidak menaikkan suku bunga. Dia mengatakan penguatan rupiah merupakan hasil dari koordinasi kebijakan di sektor moneter dan fiskal di Indonesia.
“Koordinasi antara moneter dan fiskal berjalan cukup preventif dan forward looking,” kata dia.