kronikberita.com

Penting dan Mendalam

Berita

Tangis Atlet Ini Pecah, Donasikan Hadiah Turnamen untuk Gaza

Jakarta – Atlet tenis asal Tunisia, Ons Jabeur mengatakan akan menyumbangkan sebagian dari hadiah uangnya dari turnamen Asosiasi Tenis Wanita (WTA) kepada warga Gaza, Palestina yang sedang menjadi serangan sasaran kebrutalan tentara Israel. 

Jabeur tak kuasa menahan air mata saat diwawancara di lapangan usai memenangkan pertandingan melawan Marketa Vondrousova di Cancun, Meksiko pada Rabu (1/11/2023). 

“Saya sangat senang dengan kemenangan ini, namun akhir-akhir ini saya kurang bahagia,” kata Jabeur ketika ditanya apakah – sebagai “Menteri Kebahagiaan” tidak resmi Tunisia – ia senang membalas kekalahannya di Wimbledon dari Vondrousova pada pertandingan final.

“Situasi di dunia membuat saya tidak bahagia,” ujarnya dengan suara tercekat. Jabeur menjauh sedikit dari mikrofon sambil terisak.

“Sangat sulit melihat anak-anak dan bayi meninggal setiap hari. Situasinya menyedihkan, jadi saya memutuskan untuk menyumbangkan sebagian dari hadiah uang saya untuk membantu warga Palestina,” ujarnya, yang disambut tepuk tangan para penonton.

“Saya tidak bisa bahagia hanya dengan kemenangan ini, di tengah kondisi yang terjadi. Maaf teman-teman, saya seharusnya bicara tentang tenis, tapi saya sangat frustrasi melihat video setiap hari. Saya minta maaf – ini bukan pesan politik, ini hanya pesan kemanusiaan. Saya ingin perdamaian di dunia ini dan itu saja.”

Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Jabeur juga mengatakan bahwa dia kesulitan tidur setelah menonton foto dan video mengerikan dari perang di Gaza.

“Saya berusaha menghindari media sosial sebisa mungkin, namun itu sangat sulit,” katanya kepada wartawan.

“Anda melihat foto dan video yang mengerikan setiap hari – itu tidak membuat saya bisa tidur atau pulih dengan baik.”

Laporan terbaru Al Jazeera menyebut setidaknya 9.000 orang tewas di Gaza akibat pemboman Israel sejak kelompok bersenjata Palestina Hamas melakukan serangan mematikan di Israel pada 7 Oktober. Banyak dari korban tewas adalah anak-anak dan wanita.

Sosok On Jabeur, petenis Tunisia yang dermawan

Jabeur sendiri adalah satu-satunya petenis Arab dan Muslim yang lolos ke final Grand Slam tunggal putri.

Setelah berjanji untuk menyumbangkan sebagian dari hadiah uangnya kepada warga Palestina, Jabeur mengatakan bahwa sumbangan itu “tidak akan berarti apa-apa bagi mereka saat ini”, tetapi dia berharap bantuan itu bisa sedikit membantu mengurangi penderitaan warga. 

Jabeur punya rencana untuk membentuk yayasannya sendiri agar bisa membantu orang-orang yang membutuhkan. 

“Ini adalah bagian dari rencana saya untuk tidak hanya menjadi seorang atlet, tetapi juga menjadi duta yang baik dan manusia yang baik karena bagaimanapun juga, karir tenis akan berhenti dan yang ingin saya lakukan hanyalah membantu orang-orang dalam situasi yang berbeda.”