
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (BPMI Setpres)
JAKARTA, 25 NOVEMBER 2025 – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan bahwa inflasi berada dalam kondisi stabil dan tetap terkendali.
Menurut Tito, inflasi year-on-year tercatat 2,86 persen dan year-to-date sebesar 2,1 persen. Ia menyebut sektor pangan menjadi faktor penyeimbang yang mendorong stabilitas harga.
“Artinya cukup terkendali baik, terutama sektor pangan juga malah menjadi penyeimbang deflasi,” ujarnya.
Komoditas beras yang sebelumnya menjadi perhatian juga menunjukkan perbaikan signifikan. Harga beras kini keluar dari daftar pangan bermasalah karena semakin banyak daerah mencatat penurunan harga.
“Daerah yang mengalami penurunan makin banyak, yang mengalami kenaikan hanya sedikit. Dan itu sudah di-cover dengan baik oleh Menteri Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Bulog bersama Pemda,” jelas Tito.
Meski demikian, Mendagri mengingatkan adanya kenaikan harga bawang merah, cabai, dan sedikit pada telur ayam ras yang perlu diantisipasi untuk menjaga stabilitas, terutama dalam mendukung program MBG.
Selain inflasi, Tito juga memaparkan perkembangan pertumbuhan ekonomi daerah. Ia menyebut Maluku Utara mencatat pertumbuhan tertinggi, sementara Papua Tengah mengalami kontraksi hingga minus 8 persen akibat terhambatnya ekspor Freeport, insiden kebakaran smelter, dan bencana longsor.
Tito menyebut, realisasi pendapatan dan belanja daerah hingga 23 November 2025. Dari 552 daerah, rata-rata pendapatan mencapai 82–83 persen, sementara belanja baru sekitar 68 persen.
“Kita mendorong belanja bisa di atas 75 persen, 80 persen,” katanya.
Selain isu inflasi dan ekonomi daerah, Tito juga menyampaikan berbagai progres program Kemendagri, termasuk dukungan terhadap percepatan pembangunan Papua. Ia meminta Presiden berkenan memberikan arahan langsung kepada jajaran kepala daerah di Papua untuk memperkuat koordinasi pembangunan.
Dengan laporan ini, pemerintah menegaskan kembali komitmen menjaga stabilitas harga sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi di seluruh daerah.
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News



