
New York, Selasa 04 November 2025 – Badan dunia PBB meminta negara-negara di dunia untuk mengakhiri impunitas yang memungkinkan kejahatan terhadap jurnalis bebas dari hukuman
“Kami sudah lama percaya bahwa semua impunitas yang terjadi di berbagai negara di dunia harus diakhiri karena telah mengakibatkan banyak jurnalis terbunuh,” ujar Farhan Haq juru bicara PBB pada Senin (3/11), dikutip dari Antara
Lebih lanjut, Haq mengungkap fakta bahwa ada kekuatan termasuk pemerintah di beberapa negara yang berupaya membungkam jurnalis, yang menurutnya tindakan tersebut tidak dapat diterima
Pernyataan tersebut dilontarkan Haq dalam rangka memperingati Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis, yang diperingati setiap tanggal 2 November
Hari peringatan itu sendiri ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2013 untuk mengenang pembunuhan terhadap dua wartawan Prancis, Ghislaine Dupont dan Claude Verlon, di Mali pada 2 November 2013
Berdasarkan catatan beberapa organisasi wartawan dunia dan PBB, jumlah kematian jurnalis untuk tahun 2024 adalah:
- Committee to Protect Journalists (CPJ): Melaporkan bahwa 2024 adalah tahun paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah mereka, dengan 124 pekerja media terbunuh. Mayoritas kematian ini terjadi di Gaza, di mana militer Israel bertanggung jawab atas hampir 70 persen dari total kematian tersebut
- International Federation of Journalists (IFJ): Mencatat total 122 jurnalis dan pekerja media terbunuh pada tahun 2024. Sebelumnya, pada laporan Desember 2024, IFJ melaporkan 104 jurnalis tewas, lebih dari separuhnya di Gaza
- Reporters Without Borders (RSF): Melaporkan 54 jurnalis tewas akibat profesi mereka pada tahun 2024, di mana 16 di antaranya tewas di Gaza dan dua di Lebanon oleh militer Israel
- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB): Sebuah laporan PBB menyebutkan 68 jurnalis dibunuh pada tahun 2024

