
Jakarta, 13 Oktober 2025 – Pemimpin oposisi Venezuela, María Corina Machado, pada Jumat (10/10), dinobatkan sebagai peraih Hadiah Nobel Perdamaian 2025 oleh Komite Nobel Norwegia di Oslo
Penghargaan ini diberikan atas “kerja kerasnya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan hak-hak demokrasi bagi rakyat Venezuela dan atas perjuangannya untuk mencapai transisi yang adil dan damai dari kediktatoran menuju demokrasi.”
baca juga: Maria Corina Machado Kalahkan Trump, Sabet Hadiah Nobel Perdamaian 2025
Siapa sosok Machado? Simak berikut ini!
Latar Belakang dan Awal Karier
Maria Corina Machado lahir pada 7 Oktober 1967 di Caracas, Venezuela. Ia adalah putri dari Henrique Machado Zuloaga, seorang industrialis baja terkemuka, dan Corina Parisca Perez, seorang psikolog
Berlatar belakang pendidikan sebagai insinyur industri dari Universidad Catolica Andres Bello dan studi manajemen di IESA, serta mengikuti program akademik di Universitas Yale, Machado memulai kariernya di perusahaan baja keluarganya, Sivensa. Namun, ia kemudian beralih ke aktivisme sipil dan politik
Pada tahun 1992, Machado mendirikan Yayasan Atenea yang berfokus pada anak-anak yang hidup dalam kemiskinan. Kemudian, pada tahun 2002, ia ikut mendirikan Sumate, sebuah asosiasi sipil yang berdedikasi untuk mempromosikan pemilihan umum yang bebas dan adil serta partisipasi publik dalam pemerintahan
Kiprah Politik di Tengah Otoritarianisme
Kiprah politik Machado semakin menonjol ketika ia terpilih sebagai anggota Majelis Nasional (National Assembly) pada pemilihan parlemen 2010, mewakili negara bagian Miranda, dengan perolehan suara terbanyak dari semua kandidat
Di parlemen, ia dikenal sebagai tokoh liberal-konservatif yang vokal menentang kebijakan sosialis pemerintahan Presiden Hugo Chavez. Kritik tajamnya, terutama terkait dugaan pelanggaran hak asasi dan masalah ekonomi, termasuk konfrontasi publik dengan Chavez di mana ia menyatakan, “Expropiar es robar” (“Mengambil alih secara paksa adalah mencuri”), menjadikannya musuh politik rezim
Pada tahun 2014, ia dicopot dari kursinya di Majelis Nasional dan kemudian dilarang memegang jabatan publik selama 15 tahun oleh rezim yang berkuasa, namun ia tidak gentar dan terus aktif dalam gerakan oposisi, memimpin partai Vente Venezuela dan menjadi sosok pemersatu faksi oposisi yang terpecah
Pada tahun 2023, Machado kembali menjadi figur sentral ketika ia mengumumkan pencalonannya untuk pemilihan presiden 2024. Meskipun ia didiskualifikasi dan dilarang mencalonkan diri, ia tetap berperan penting dengan mendukung kandidat alternatif dari kubu oposisi, Edmundo Gonzalez Urrutia