
Kab. Penajam Paser Utara, 11 OKTOBER 2025 – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menuntaskan pembangunan dua tangki raksasa di Terminal Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. KPI merupakan anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang pengolahan minyak dan petrokimia.
Pembangunan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pengelolaan inventori minyak mentah sekaligus mendukung kesiapan operasional proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan–Lawe-Lawe.
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menjelaskan bahwa dua tangki tersebut merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. “Masing-masing tangki memiliki kapasitas satu juta barel, sehingga total tambahan kemampuan inventori Kilang Balikpapan mencapai dua juta barel,” ungkap Milla dikutip dari kabarbumn.com
Tangki megah ini memiliki diameter 110 meter—lebih luas dari lapangan sepak bola dan setara dengan 47 lapangan padel standar. Setiap tangki dibangun menggunakan pelat baja setebal 43 mm dengan total panjang pengelasan mencapai 20 kilometer.
“Terminal Lawe-Lawe memiliki fungsi vital sebagai tempat penyimpanan bahan baku minyak mentah sebelum dikirim ke Kilang Balikpapan untuk diproses,” tambah Milla.
Untuk mendukung operasi terminal, KPI juga mengaktifkan sistem dermaga terapung Single Point Mooring (SPM) baru yang dapat menampung kapal tanker hingga 320.000 DWT. Sebelumnya, Kilang Balikpapan hanya memiliki SPM dengan kapasitas 150.000 DWT.
SPM baru tersebut terhubung ke Terminal Lawe-Lawe melalui pipa berdiameter 52 inci sepanjang 20,2 kilometer, dengan 13,9 km di laut dan sisanya di darat. Sementara untuk penyaluran minyak mentah dari terminal ke kilang, proyek RDMP juga telah menyelesaikan pembangunan pipa 20 inci sepanjang 18,9 km, melintasi darat dan Teluk Balikpapan.
Jadwal Pengisian Perdana November 2025
Proyek pembangunan tangki yang dimulai sejak Oktober 2019 itu kini memasuki tahap akhir. Menurut Milla, pengisian perdana minyak mentah di tangki baru dijadwalkan pada awal November 2025, seiring dengan kemajuan signifikan proyek RDMP Balikpapan.
Selain memperkuat kapasitas penyimpanan, proyek ini juga mendukung penggunaan produk dalam negeri. “Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) proyek Lawe-Lawe hingga Desember 2024 tercatat mencapai 40,49%,” ujar Milla.
Tangki Lawe-Lawe merupakan bagian penting dari proyek RDMP Balikpapan–Lawe-Lawe yang akan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
“Peningkatan kapasitas ini tidak hanya menambah volume produksi, tetapi juga meningkatkan efisiensi manajemen stok minyak mentah serta mendukung produksi bahan bakar berkualitas tinggi. Ini adalah langkah nyata KPI dalam mendukung industri migas nasional yang modern, berkelanjutan, dan berdaya saing,” tegas Milla.
Perkuat Kemandirian Energi Nasional
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa pembangunan tangki raksasa ini menjadi bagian dari strategi Pertamina memperkuat kapasitas pengolahan kilang nasional.
“Tangki besar di Terminal Lawe-Lawe akan menjadi kekuatan baru untuk mendukung kebutuhan Kilang Balikpapan yang produksinya meningkat seiring rampungnya proyek RDMP pada akhir 2025,” jelas Fadjar.
Ia menegaskan, saat ini kilang-kilang Pertamina sudah memenuhi 70 persen kebutuhan BBM dalam negeri. Dengan beroperasinya RDMP Balikpapan dan tambahan kapasitas dari tangki Lawe-Lawe, Pertamina akan semakin tangguh dalam menjaga pasokan energi nasional.